Activity

  • Erfi Dwi Indriastuti posted an update 7 years, 6 months ago

    Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial
    Oleh: Erfi Dwi Indriastuti
    Judul :Kesejahteraan Sosial (Pembangunan Sosial, Pembangunan Sosial, dan
    Kajian Pembangunan
    Pengarang : Isbandi Rukminto Adi
    Penerbit : PT RajaGrafindo Persada
    Tahun Terbit : -cetakan pertama 2013
    -cetakan kedua 2015
    Bahasa : Indonesia
    Jumlah Halaman :280
    Buku Kesejahteraan Sosial “(Pekerjaan Sosial, Pembangunan Sosial, dan Kajian Pembangunan)” karya Isbandi Rukminto Adi merupakan materi Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial. Buku ini disusun karena kurangnya buku – buku dalam bahasa Indonesia yang membahas isu – isu d bidang kesejahteraan sosial. Hal ini sangat disayangkan bagi penulis karena perkembangan dunia Ilmu Kesejahteraan Sosial relative muda dan tampaknya belum sesuai dengan harapan sebagian pengajar di bidang ini.
    Dalam pemaparannya buku ini akan dibagi menjadi dua bagian besar. Pada bagian pertama membahas hubungan antara ilmu kesejahteraan sosial dengan pekerjaan sosial, serta keterkaitan Ilmu Kesejahteraan Sosial dengan ilmu – ilmu lainnya.Di samping itu, bagian ini diuraikan Nilai dan Prinsip dalam praktik di bidang Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial, yang kemudian diikuti oleh dengan pembahasan tentang Layanan Sosial, Organisasi Pelayanan Kemanusiaan dan Profesi di bidang Kesejahteraan Sosial.
    Pada bab satu membahas mengenai ‘Hubungan Ilmu Kesejahteraan Sosial dengan Pekerjaan Sosial’. Ada beberapa sub bagian dalam bab ini, diantaranya yang pertama adalah Latar Belakang berdirinya Disiplin Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial, kemudian Pekerjaan Sosial itu sendiri, Ilmu Kesejahteraan Sosial, dan Perkembangan Disiplin Pekerjaan dan Ilmu Kesejahteraan Sosial. Ada beberapa hal yang penting dan perlu diingat dari bahasan ini antara lain :
    1. Baik Disiplin Pekerjaan Sosial maupun Ilmu Kesejahteraan Sosial meupakan Disiplin yang memfokuskan pada upaya pemberian bantuan yang sama – sama berusaha menciptakan dan meningkatkan keberfungsian sosial klien ataupun kelompok sasaran mereka.
    2. Baik Praktik Pekerjaan Sosial maupun Praktik Kesejahteraan Sosial dan Komunitas, sebagi praktik pelayanan kemanusiaan memfokuskan intervensinya pada upaya menciptakan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
    3. Terkait dengan kedua point di atas, hal lain yang perlu digarisbawahi adalah kenyataan bahwa disiplin pekerjaan sosial dan ilmu kesejahteraan sosial bukanlah satu – satunya disiplin yang memfokuskan pada upaya peningkatan kesejahteraan sosial. Banyak disiplin ilmu lain yang juga memfokuskan pada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan (taraf hidup masyarakat). (dikutip dari halaman 40).
    Berdasarkan beberapa pembahasan, penulis buku ini merngharapkan berbagai perguruan tinggi di Indonesia dapat memilih dan memutuskan program apa yang akan mereka kembangkan, tergantung dengan kebutuhan di mana lulusan mereka akan bekerja, apakah mereka cenderung akan mengembangkan pendidikan Pekerjaan Sosial ataukah pendidikan Ilmu Kesejahteraan Sosial, ataukah keduanya. Tetapi dalam pengembangan program pendidikan yang ada, setiap univesitas harus mempertimbangan factor kondisi geografis , historis, ekonomi, sosial dan budaya Indonesia yang sangat beragam. Maka dari itu, peran pengelola program pendidikan studi (pendidikan) sangat dibutuhkan untuk membaca kebutuhan ‘pasar’ serta membandingkan kekuatan dan kapasitas yang dimiliki program studi tersebutlah yang menjadi hal penting sebelum memutuskan program pendidikan apakah yang akan mereka kembangkan di daerah mereka.
    Selanjutnya pada bab dua membahas tentang “Hubungan antara Ilmu Kesejahteraan Sosial dengan Berbagai Disiplin Ilmu Lainnya”. Ilmu Kesejahteraan Sosial banyak berkaitan dengan bebagai ilmu lainnya antara lain dengan disiplin sosiologi, antropologi, ilmu hokum, ilmu politik, ilmu ekonomi dan manajemen, psikologi, ilmu lingkungan, ilmupendidikan dan ilmu agama. Pada bab ini dibahas bagaimana pemikiran dan metodologi yang dikembangkan pada berbagai disiplin ilmu tersebut diadaptasikan dalam dunia ilmu kesejahteraan sosial. Dalam kaitan dengan upaya mengembangkan fungsi memberikan pertolongan, Ilmu Kesejahteraan Sosial dituntut untuk mempunyai kerangka pemikiran (theoretical background) yang cukup memadai untuk mendukung perkembangan metodologi dan juga praktik kesejahreaan sosial. Dalam kaitan dengan hal ini, maka terlihat ada tiga aspek utama yang harus diperhatikan dalam perkembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial maupun praktik kesejahteraan sosial, yaitu:
    1. Aspek Kerangka Pemikiran (theoretical background) yang memberikan landasan pengetahuan untuk mengembangkan metodologi guna meningkatkan kondisi kesejahteraan sosial.
    2. Aspek Metodologi (Methodology) yang terkait dengan dua unsur utama Ilmu Kesejahteraan Sosial, sebagai ilmu terapan yaitu:
    • Metode Penelitian (Research Method), berfungsi sebagai metode yang dikembangkan guna melakukan telaah yang bersifar praktis terhadap fenomena yang ada, maupun upaya intervensi sosial (perubahan sosial terencana) yang telah dikembangkan.
    • Metode Intervensi (Intervention Method) khususnya metode intervensi sosial. Metode ini perlu dikembangkan terkait dengan keberadaan Ilmu Kesejahteraan Sosial sebagai ilmu yang berdifat terapan, yang sasarannya adalah memperbaiki taraf hidup masyarakat.
    3. Aspek Praktik (Practice) merupakan aspek yang sesuai dengan Ilmu Kesejahteraan Sosial yang bersifat terapan.(dikutip dari halaman 44).
    Bab tiga menguraikan beberapa isu yang terkait dengan “Nilai, Prinsip, dan Praktik dalam Bidang Kesejahteraan Sosial”. Ada beberapa sub bab yang dibahas di antaranya yang pertama Nilai dan Prinsip dalam Praktik Kesejahteraan Sosial. Dalam kaitan dengan nilai dan prinsip – prinsip dasar ini, Zastrow (2010) melihat ada tiga komponen dasar yang harus dipertimbangkan dan dielaborasi dalam mengembangkan profesi praktisi di bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial diantaranya :
    1) Pengetahuan (knowledge)
    2) Keterampilan (skill)
    3) Nilai (Value)
    Sub bagian yang kedua adalah mengenai Bidang – bidang Kesejahteraan Sosial yang dibagi menjadi dua yaitu dalam arti sempit dan arti luas. Dan biasanya akan terjadi keterlibatan antarprofesi.
    Bab keempat dari buku ini membahas tentang “Layanan Sosial, Organisasi Pelayanan Kemanusiaan dan Profesi dalam bidang Kesejahteraan Sosial”. Pada bab ini dideskripsikan bahasan tentang layanan sosial yang menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kondisi kesejahteraan masyarakat, seta beberapa tujuan mengapa suatu organisasi pelayanan kemanusiaan mengembangkan berbagai layanan sosial. Bab ini sekaligus mengakhiri bagian pertama dari buku ini.
    Sedangkan bagian kedua dari buku ini membahas tentang Berbagai Metode Intervensi Sosial (Perubahan Sosial Terencana) pada berbagai level yang dikembngkan dalam Ilmu Kesejahteraan Sosial serta perkembangan pemikiran yang mempengaruhi perkembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial. Pada bagian kedua buku ini dimulai dari bab kelima yang membahas “Diskursus dalam Pengembangan Sistem Kesejahteraan Sosial”. Pada bab ini dikupas secara singkat beberapa pemikiraan yang banyak memengaruhi bentuk sistem kesejahteraan sosial yang dikembangkan dalam suatu rezim. Pemikiran yang dibahas pada bagian ini terkait dengan pemikiran rasionalisme ekonomi, manajerialisme baru, rasionalisme logis serta gerakan kompetensi yang telah memengaruhi praktik di bidang kesejahteraan sosial. Setelah itu pada bagian kedua bab ini dibahas beberapa diskursus yang terjadi terkait dengan perkembangan pemikiran tersebut.
    Hal lain yang dibahas dalam bab ini adalah bagaimana perkembangan pemikiran yang telah dibahas dalam bab ini berpengaruh dalam pengembahngan layanan kesejahteraan sosial dan sistem kesejahteraan sosial di Indonesia.
    Kemudian pada bab enam menguraikan “Metode Intervensi pada Level Mikro (Individu, Keluarga, dan Kelompok Kecil). Metoden Intervensi Sosial dalm Ilmu Kesejahteraan Sosial pada dasarnya dapat dikelompokkan antara lain berdasarkan level intervensinya ataupun berdasarkan fokus kelompok sasaran intervensi. Dalam pembagian metode intervensi berdasarkan level intervensinya, akan dapat terlihat sedikit perbedaan antara Metode Pekerjaan Sosial dengan Metode Intervensi Sosial terutama dalam pengelompokan kecil. Dalam bab ini juga membahas tahapan – tahapan yang dapat dilakukan untuk melakukan terapi intervensi pada level mikro.
    Bab tujuh yaitu “Metode Intervensi Sosial pada Level Mezzo (Komunitas dan Organisasi)” yang kemudian dibagi menjadi beberapa subbab mengenai Intervensi Sosial pada Level Komunitas yang menurut beberapa ahli terdapat beberapa model intervensi. Pada subbab ini juga dijelaskan mengenai latar belakang sejarah intervensi sosial pada level komunitas, lalu strategi intervensi. Pada strategi intervensi dijelaskan tentang beberapa pendekatan intervensi, tahapan – tahapan intervensi, serta peran Community Worker dalam Intervensi Sosial pada Komunitas Lokal. Kemudian pada subbab kedua membahas Intervensi Sosial pada Level Organisasi yang akan menguraikan dua fungsi manajemen intervensi sosial pada level organisasi, yaitu fungsi perencanaan dan fungsi pengawasan.
    Bab delapan mengupas salah satu isu yang tetap hangat untuk dibahas dalam dunia kesejahteraan sosial, yaitu isu intervensi sosial dalam level makro, yaitu tentang “Kebijakan Sosial, Negara Kesejahteraan dan Model Kesejahteraan Sosial”. Bab ini menjadi bab penutup dari rangkaian pembahasan tentang Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial, Pembangunan Sosial, dan Kajian Pembangunan.
    Kelebihan buku :
    1. Materi yang terkandung dalam buku ini sangat lengkap sebagai pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial.
    2. Buku ini dapat dimanfaatkan oleh bebagai pihak yang berminat terhadap bidang Kesejahteraan Sosial dan ingin mengetahui lebih jauh tentang pokok bahasan dalam bidang ini
    3. Secara fisik, penampilan buku ini menarik dengan kualitas bahan yang bagus.
    Kekurangan buku:
    1. Jika dilihat secara fisik, buku ini sangat tebal dan penuh dengan tulisan sehingga kemungkinan membuat orang yang melirik buku itu enggan membacanya.
    2. Ada beberapa kalimat yang diulang dalam satu paragraph yang sama.
    3. Kurangnya gambar – gambar dan hanya penuh dengan tulisan membuat si pembaca akan cepat jenuh.
    4. Buku ini sangat cocok bagi mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial karena memuat materi yang sangat luas sebagai Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial. Serta juga sangat bermanfaat bagi bebagai pihak yang berminat terhadap bidang Kesejahteraan Sosial dan ingin mengetahui lebih jauh tentang pokok bahasan dalam bidang ini