Activity

  • Sri Siwi Andamari posted an update 7 years, 6 months ago

    Judul : Rembulan Tenggelam di Wajahmu

    Penulis : Tere Liye

    Penerbit : Penerbit Republika, Jakarta

    Tahun Terbit : Cetakan XV, Februari 2014

    Percetakan : PT Gramedia, Jakarta

    Tebal Halaman : iv+426 halaman 20.5 x 13.5 cm

    Harga : Rp. 60.000

    REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU

    Dalam buku bertajuk rembulan tenggelam di wajahmu ini para pembaca akan merasakan dirinyalah si tokoh utama, karena tokoh utama itu mempunyai pertanyaan yang setidaknya pasti setiap orang pernah tanyakan. Didasarkan pada lima pertanyaan terbesar, orang yang disebut mempunyai senyuman yang ramah memberi Ray yang sebenarnya sedang sekarat dan koma kesempatan untuk mengetahui jawaban dari kelima pertanyaan terbesar dalam hidupnya itu dengan mengenang kembali masa lalunya.

    Mengapa hidup ini tidak adil? Mengapa hidup ini terasa hampa dan kosong padahal kita memiliki kekayaan yang kita inginkan? Apa arti dari sebuah kehilangan? Novel Rembulan Tenggelam di wajahmu ini menceritakan kisah kehidupan anak yatim-piatu bernama “Ray” yang memiliki lima pernyataan dalam hidupnya.

    Pertanyaan pertamanya membawanya ke Panti asuhan yang menjadi tempat baginya tumbuh selama enam belas tahun. Ray yang bernama asli Rehan tumbuh dengan kebenciannya pada penjaga Panti yang ia sebut ‘sok suci’ karena menghalalkan segala cara termasuk mengkorupsi uang sumbangan dan mempekerjakan para yatim piatu hanya untuk biayanya pergi haji. Jika anak lain tumbuh menjadi penurut, Ray malah tumbuh menjadi pembangkang. Kenapa ia harus dibesarkan di panti ini disekian banyak panti? Kenapa ia harus menghabiskan enam belas tahunnya di panti terkutuk itu? Itulah pertanyaan pertama Ray.

    Sebab-akibat itulah penjelasan dari pertanyaan pertamanya. Ray lah yang menjadi penyebab Diar anak yatim piatu yang sekamar dengan Ray yang begitu menghormatinya, dijemput seribu malaikat menjelang ajalnya. dan diarlah, yang menyebabkan hati penjaga Panti yang telah lama beku menjadi luluh. Setelah melarikan diri dari panti asuhan dan dalam perjalanannya yang panjang ia berakhir di rumah singgah. untuk pertama kalinya Ray merasakan kebahagiaan, dengan bang ape yang bijak, natan yang pintar menyanyi, ilham yang jago melukis, dan si kembar ouda dan oude yang berisik.Tapi semua kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Ia melarikan diri sendiri dari rumah singgah, meskipun tak ada yang melarangnya, setelah perkelahiannya dengan preman-preman pasar yang sebelumnya merusak lukisan Ilham yang akan dipamerkan dan juga memukuli Natan hingga menghancurkan mimpinya jadi penyanyi.Setelah melarikan diri, ia menghabiskan hari-harinya di bantaran kali dan bekerja sebagai pengamen, pekerjaannya bersama natan dulu. dan ia selalu melakukan kebiasaannya semenjak dari panti dulu, yaitu menatap rembulan. Saat di panti ia menatap rembulan, saat di rumah singgah ia melakukannya juga di atap rumah singgahnya, dan kali ini, ia menatap rembulan di atas tower di bantaran kali.

    Di bantaran kali itulah Ray bertemu dengan Plee, yang kemudian menawarinya dalam sebuah rencana pencurian berlian seribu karat. rencana itu terdengar tidak akan gagal, namun nyatanya Plee membuat berbagai kesalahan yang menyebabkan kaki Ray tertembak. meskipun ray berhasil diselamatkan, keesokan harinya polisi mengepung mereka. Plee menyembunyikan Ray di ruangan tersembunyi dan menembak kaki nya sendiri, menyerahkan diri dan mengakui bahwa itu adalah perbuatannya sendiri. Ray yang tahu Plee telah ditangkap tidak berani menyerahkan diri. Setelah enam tahun sidang yang alot dan panjang, Plee mendapat hukuman mati dan Ray yang tak sanggup melihat semua itu melarikan diri darisana, pergi, tepat di hari hukuman mati Plee.

    Dalam perjalanannya pergi ia bertemu dengan cinta pertamanya. Ray yang kini menjadi tukang bangunan secara tak sengaja melihat lagi gadis itu pergi ke rumah sakit. Singkat cerita Ray selalu pergi menemuinya dan menyembuhkan lukanya padanya, juga datang ke rumahnya di jadwal yang telah ditentukan oleh gadis itu sendiri. Ray tetap dengan senang hati mengunjungi gadis pujaannya itu, meskipun gadis itu tak pernah memberikan perhatian padanya, tetap berwajah datar dan tak berekspresi.Suatu ketika Ray datang di waktu yang bukan jadwalnya dan mengetahui kebenaran tentang gadis itu. Disanalah pengakuan terjadi. Gadis itu mengakui segalanya bahwa ia adalah wanita simpanan dengan masa lalu yang sangat buruk, dan darisana Ray menyadari, bahwa masa lalunya juga sama buruknya. Disana Ray pun menceritakan semua masa lalunya yang kelam, dan singkat cerita mereka saling memaafkan dan akhirnya menikah.

    Pernikahan mereka adalah pernikahan yang bahagia. Pekerjaan Ray bekerja pesat hari demi hari, bahkan kini menjadi kepala mandor. Istrinya yang sejak dulu hobi membuat Puding Pisang juga mulai menjadikannya bisnis. Bahkan mereka punya julukan masing-masing. Istrinya memanggil Ray Si Ceroboh, dan Ray memanggil istrinya dengan sebutan Si Gigi Kelinci. Keluarga mereka bahagia. Bahkan ketika Ray menjajikan istrinya berbagai hal, istrinya yang telah banyak berubah selalu mengatakan, “asal kau ridha padaku, itu sudah cukup.” Tapi masalah itu datang. Istrinya yang telah hamil mengalami keguguran. Bayi pertama mereka meninggal. Tapi kebahagiaan kembali datang. Beberapa waktu kemudian istrinya hamil lagi, dan Ray sudah mempersiapkan segalanya dengan matang. Dan masalah itu tetap datang. Bahkan tak tanggung-tanggung, kali ini Ray kehilangan istri dan anaknya sekaligus. Ray tak mengerti, kenapa kebahagiannya, lagi lagi harus direnggut dengan kejamnya? Kenapa takdir menyedihkan lagi lagi harus terjadi padanya? Kenapa Tuhan harus mengambil istrinya? Itulah pertanyaan ketiga Ray.

    Ray tahu bahwa penyebab dari kematian kedua orang tuanya adalah kebakaran yang disengaja, yang ia ketahui dari potongan koran yang ia curi dari berkas Panti, dan potongan koran itulah sumber dari pertanyaan keduanya, kenapa hidup ini tak adil baginya?

    Kenapa mereka harus membakar pemukiman orangtuanya hingga ia tumbuh yatim piatu, kenapa preman-preman itu harus menghancurkan mimpi Ilham dan Natan hingga ia pergi dari kehidupan menyenangkan di Rumah Singgah, kenapa rencananya dengan Plee gagal dan sahabatnya sendiri itu dieksekusi, dan mengapa kedua anaknya juga istrinya yang amat ia cintai harus direnggut oleh kematian.

    Orang dengan wajah menyenangkan itu menjelaskan semuanya, bahkan menjelaskan juga kejadian kebakaran yang disengaja itu. Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari semua kejadian yang menimpa Ray ini yang kemungkinan besar juga kita alami. Di setiap jawaban, pembaca akan tergelak sendiri karena kesadaran bahwa mereka juga kadang seperti Ray, yang berburuk sangka, mengutuk Tuhan, berbuat jahat demi pembenaran, kenapa orang yang kita cintai harus direnggut dari kita, juga mempertanyakan kenapa takdir menyakitkan harus selalu dialami, lagi dan lagi.

    Kembali ke cerita, demi melupakan kenangan istrinya, Ray memutuskan untuk bekerja banting tulang. Ray menjadi seorang pemilik gedung yang mengendalikan, menyingkirkan lawan-lawannya, benar-benar membatukan dirinya dalam pekerjaan. Ia kini bahkan mempunyai gedung tertinggi dimana ia bisa melakukan lagi kebiasaannya, menatap rembulan. Ray tak mengerti. Setelah ia bekerja begitu keras dan kini memiliki segalanya, ia merasa tak cukup. Disaat muda dulu, ia berpikir betapa bahagianya orang-orang kaya diluar sana, tapi sekarang ketika ia memiliki semuanya, ia merasa hampa. Itulah pertanyaan keempatnya. Kenapa semuanya terasa hampa. Siklus mengerikan dunia. Ray terjebak dalam siklus itu, hingga ia tak pernah merasa puas dengan apa yang didapatnya, itulah jawaban atas pertanyaan keempatnya.

    Setelah orang-orang terdekatnya seperti Koh Cheu – orang yang menyelamatkan bisnisnya dari kebangkrutan, istri Koh Cheu, dan Vin – cucu Koh Cheu yang menyimpan rasa padanya tapi tak pernah terbalas, membuat Ray semakin terlarut dalam pekerjaan. Tapi cobaan itu seolah tak pernah berhenti. Meskipun perawakan Ray kekar penyakit satu per satu mulai mendatanginya. Keluar-masuk rumah sakit sudah menjadi keseharian, dan hari makin hari penyakit itu semakin menggerogotinya, bukan saja fisiknya tapi terutama mentalnya. Kenapa? Setelah semua takdir menyakitkan dan semua pahit getirnya hidup yang telah dialami Ray, sekarang dikesendiriannya ia harus menderita semua penyakit mengerikan itu. Kenapa? Itulah pertanyaan kelimanya.

    Yang membuat buku ini bernilai lebih adalah begitu banyak pesan moral yang disampaikan secara sederhana tentang kehidupan dan mampu menyentuh hati pembacanya, dan buku ini cocok dibaca bagi siapapun yang pernah merasa hidupnya tak adil, merasa kehilangan, ataupun merasa hampa.

    Kelebihan dari buku ini adalah semua kejadian diawali dengan karnaval malam tahun baru, juga semua tokoh dalam cerita ini punya peran masing-masing terhadap kehidupan Ray dan semuanya saling berkaitan, membuat pembaca tercengang ketika menemukan hubungan antara tokoh satu dengan yang lainnya, dan ini menjadi gambaran bahwa tidak ada satu hal pun yang sia-sia karena Tuhan telah merancangnya sesempurna mungkin. Begitu banyak pembelajaran yang dapat kita petik dari cerita ini, sama seperti novel Tere-Liye yang lainnya. Kelebihan lain adalah cerita ini diceritakan dalam bentuk fantasi tapi sarat akan pesan yang disampaikan secara unik.

    Kekurangan dari buku ini tidak adanya daftar isi sehingga membingungkan pembaca dan alur dalam novel tersebut maju mundur.