Activity

  • Rafiud ilmudinulloh posted an update 6 years, 1 month ago

    Hasil Kajian Buku Multimedia Pembelajaran Interaktif : konsep dan pengembangan yang ditulis oleh Herman Dwi Surjono

    Perkembangan keilmuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi harus ditopang dengan ketersediaan sumber-sumber keilmuan yang mudah untuk diakses, seperti hadirnya E-book yang berjudul “Multimedia Pembelajaran Interaktif : Konsep dan Pengembangan” oleh Herman Dwi Surjono sebagai salah satu pengantar dalam mata kuliah multimedia pembelajaran. Dalam E-book tersebut, pembaca disuguhkan konsep-konsep dan istilah-istilah yang berhubungan dengan multimedia pembelajaran secara sistematis, sederhana dan lugas. Tersedia juga model-model pengembangan yang disajikan secara informatif sehingga pembaca dapat memahami secara langsung langkah-langkah penggunaanya. E-book yang terdiri dari lima bab tersebut selalu diawali oleh pendahuluan dan diahiri oleh rangkuman ditiap babnya. Kajian pendahuluan berisi tentang pengetahuan dasar atau awal yang dibutuhkan beserta informasi item-item kajian yang akan dibahas lebih lanjut. Di ahir bab terdapat rangkuman yang berisi ulasan singkat materi secara terstruktur.
    Secara garis besar, penggunaan bahasa, teknik penulisan, penyajian, tampilan dan isi telah merepresentasikan produk multimedia pembelajaran interaktif dalam arti sempit, yang memuat setidaknya dua unsur yakni “teks dan gambar”. Jadi ada dua visi tersirat dalam penulisan buku ini, yang pertama menyajikan konsep dan pengembangan MPI dan yang kedua memberikan contoh kongkrit produk MPI yang sesuai dengan konsep dan pengembangannya. Namun pada kajian kali ini, reviewer berusaha untuk mengarahkan pokok pembahasan pada “konten” atau isi yang dimuat dalam buku tersebut menggunakan pendekatan subjektif. Kajian dimulai dengan menyampaikan hal-hal baik yang sudah ada dan kemudian hal-hal baik yang seharusnya ada namun belum di ada pada pembahasan dalam buku tersebut. Pada bagian ahir kajian ini akan disajikan usulan bab tambahan dalam melengkapi tema pembahasan.
    Pada Bab I, konsep multimedia dibahas dengan sangat rapi menggunakan pendekatan etimologi ,terminology dan sistem sehingga pembaca cepat menangkap pengertian dari multimedia. Element-element multimedia dijabarkan dengan singkat dan jelas melalui contoh gambar yang konkrit. Pokok bahasan terdiri dari delapan sub pokok bahasan yang termasuk pendahuluan dan ringkasan. Dalam sub pokok bahasan pendahuluan, ada hal yang belum tersampaikan yakni poin tentang “penyajian multimedia”. Poin tersebut ada dalam pembahasan namun tidak disebutkan dalam pendahuluan. Pemanfaatan multimedia dibahas secara umum, belum terlihat untuk diarahkan pada pemanfaatannya dalam proses pembelajaran sedangkan tema yang coba diusung dalam buku ini adalah multimedia pembelajaran interaktif. Pendistribusian multimedia menggunakan internet dan mobile idealnya disertai dengan solusi penyimpanan dan pendistribusian file secara online melalui cloud storage seperti google drive, dropbox, onedrive, mega dll. Dalam ringkasan diahir bab, distribusi multimedia juga belum sama sekali disinggung.
    Pada Bab II, prinsip multimedia pembelajaran dibahas dengan sangat baik dengan berlandaskan pada teori kognitif. Setiap pembahasan prinsip disertai dengan gambar yang kongkrit dan aktual. Paradigma teori behavioristik seharusnya juga dijadikan dalam prinsip-prinsip pengembangan multimedia karena penggunaan komponen dan unsur-unsur pesan pada multimedia didasarkan pada teori stimulus, respond an pengkondisian (Hardianto D, 2017). Dalam ringkasan diahir bab, prinsip berdasarkan aspek multimedia juga belum sama sekali disinggung.
    Pada bab III, pembahasan topik tentang multimedia pembelajaran interaktif (MPI) dikaji menggunakan pendekatan etimologi dengan sangat baik, seolah ada simpul kuat antar tiga suku kata tersebut. Level interaktivitas memberikan penjelasan yang baik tentang posisi dan tingkatan multimedia yang dibuat sehingga pembaca dapat menyesuaikan dengan kebutuhannya. Pertanyaan pembaca mengenai manfaat multimedia yang telah dibahas diawal bab kembali terjawab dalam sub pokok bahasa tentang meningkatkan motivasi dalam MPI. Ada integrasi linier antara bab ke bab sehingga wawasan dan pengetahuan semakin complit. Sebagai catatan poin tentang strategi penyajian belum sama sekali disinggung dalam pendahuluan, untuk alasan koherensi dan konsistensi penyajian penting kirannya untuk memperhatikan poin tersebut.
    Pada bab IV, pengembangan MPI dibahas dengan sangat sederhana dan akurat, mengacu pada model-model pengembangan yang umumnya digunakan dalam penelitian R & D. namun penulis mencoba mengarahkan pada satu model untuk dijadikan contoh dalam pembahasan lebih lanjut. Terdapat 6 model pengembangan yang dideskripsikan dengan disertai gambar yang relavan sehingga memudahkan pembaca menangkap inti pembahasan. Pembaca juga dapat menemukan sedikit perbandingan antar model secara eksplisit dalam deskripsi tiap-tiap model. Namun sangat disayangkan ringkasan terlalu singkat seakan belum meng-cover semua pembahasan dalam bab itu.
    Pada bab V, evaluasi multimedia dibahas dengan terlebih dahulu menjelaskan kriteria kualitas MPI yang mencakup tiga aspek yakni : isi, instruksional, dan tampilan. Kriteria tersebut kemudian dijadikan pijakan dalam mengevaluasi baik secara formatif maupun sumatif. Hal tesebut tentu sangat positif untuk bisa membangun kerangka pikir pembaca dalam mengevaluasi MPI. Namun perlu kiranya dijabarkan lebih lanjut mengenai aspek-aspek yang dinilai. Masih muncul beberapa pertanyaan dibenak pembaca mengenai sktruktur materi yang benar itu seperti apa, umpan balik yang berkualitas itu bagaimana dan standar kualitas video yang baik seharusnya berformat apa. Poin-poin tersebut setidaknya diberi sedikit penjelasan tentang stadarisasinya.
    Bab yang diusulakan dalam melengkapi pembahasan di buku ini adalah pedoman dalam menyusun instrument evaluasi multimedia yang merupakan tindak lanjut dari bab V. pengembang multimedia sering kali kesulitan dalam merumuskan instrument evaluasi karena minimnya sumber referensi buku yang tersedia. Banyak pengembang atau penelitian yang masih beranggapan bahwa penyusunan instrument evaluasi merupakan bagian tersulit dalam tahapan penelitian R &D. Olehnya itu kebutuhan akan sumber referensi buku yang relavan sangat dinantikan kehadirannya di tengah-tengah maraknya penelitian R & D dikalangan peneliti muda.