Activity

  • Syakinah Sity Nur Dzannah posted an update 6 years, 1 month ago

    Kampus Ungu Kebangganku, Aku Cinta FBS Hingga Tetes Terakhir

    Setelah mengamati kondisi kampus yang beragam dan multikultural selama ± 6 bulan*), saya menemukan banyak sekali pelajaran. Fakultas Bahasa dan Seni patut dikatakan Istimewa dan berbeda. Mahasiswa di dalamnya tidak hanya unik dan berbudaya, namun juga memiliki rasa toleransi, kebersamaan dan cita rasa seni yang tinggi. Setiap prodi mewakili keahlian dan kelebihannya masing-masing.
    Jika anda memasuki wilayah kampus FBS, anda akan menemukan suasana seni berfilosofi di setiap sudutnya. Patung, lukisan ataupun ornamen-ornamen seni yang mungkin tidak diketahui maknanya oleh orang awam memiliki keharmonisan atau gagasan penuh hikmah yang wajib digali agar tidak beropini negatif terhadap karya seni tersebut.
    Saya pernah menilik lukisan klasik yang tergantung di tiang tengah menuju kantin kejujuran di Gedung Kuliah (GK 1). Pada awalnya saya melihat lukisan sekilas tanpa memperhatikan bahkan mencari tahu filosofi dibaliknya. Setelah diteliti, ternyata lukisan surealisme tersebut menggambarkan sepasang insan manusia. Jika dilihat lebih cermat, pelukis menunjukkan bagian dada wanita begitu spesifik. Saya terhenyak dan sedikit kaget. Berbagai opini muncul di benak. Bagaimana mungkin lukisan yang meng-ekspos bagian tubuh wanita tertentu dipajang di tempat yang begitu strategis, tempat akademisi berlalu lalang atau sekedar membeli makanan ringan di kantin kejujuran.
    Selain itu, jika memang ingin memajang karya seni bernilai tinggi, toh tidak harus selalu melulu ditunjukkan dengan sesuatu yang terbuka dan mengumbar aurat. Budaya Barat ternyata memang cukup dinikmati dan diterapkan oleh beberapa pelukis di Indonesia ternyata. Sehingga ketika membuat suatu karya, tidak jauh-jauh dari jenis seperti itu.
    Saya jadi teringat slogan yang dulu pernah digaungkan ketika masa Ospek pada Agustus 2016 lalu, “Semangat dalam berkarya, cerdas dan berbudaya. Salam Budaya!”. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa FBS memang memiliki jiwa pekerja keras dalam berkarya. Tak heran jika dalam suasana hening malam sekalipun, beberapa mahasiswa FBS masih semangat dalam latihan teater atau drama, membuat karya seni, baik seni kriya maupun seni rupa dan menciptakan lagu atau instrumen musik. Oleh sebab itulah FBS tidak memiliki jam malam tutup gerbang. FBS adalah kampus yang selalu hidup, tidak pernah tidur dari kehiruk pikukan suasana studi di siang hari.
    Birokrasi fakultas memberi ruang kebijakan kepada mahasiswa untuk berkarya di lingkungan kampus dengan tetap memperhatikan koridor keamanan dan ketenangan bagi warga yang tinggal disekitar kampus FBS.
    Bagaimanapun, aku telah jatuh cinta dengan FBS. Karena masyarakatnya merupakan perwajahan masyarakat sesungguhnya di luar kampus. Semoga semakin berjaya. Aku cinta FBS Hingga Tetes Terakhir.
    *) opini ini ditulis saat maba

    Yogyakarta, 11 Maret 2018