Activity

  • triasih posted an update 5 years, 6 months ago

    Hakikat Filsafat Jawa menurut buku dr. Abdullah Ciptopawiro
    Filsafat dalam kebudayaan jawa berarti ngudi kasampurnaaan. Manusia mencurahkan seluruh eksitensinya baik jasmani maupun rohani untuk mencapai tujuan itu. Oleh karena itu pada dasarnya tidak didapatlan berbedaan dalam dibadang Metafisika ,Epistomologi dan Etika karena usaha tersebut merupakan satu kesatuan yang bulat. Dalam filsafat jawa sendiri tidak menyanakan apakah eksitensi manusia diasumsikan sebagai kenyataan. Disini kita melihat gerak dan ketertiban manusia itu sendiri.
    A. Metafisika
    Ungkapan tentang ada(ada semesta ,alam semesta) tuhan dan manusia dapat dianggap sebagai hasil pemikiran ataupun sebagai hasil pengalaman atau penghayatan manusia.
    Metafisika dapat disebut filsafat karena dinyataakan berupa penuturan dengan kata verbal dan tersusun secara sistematis. Ciri ciri sasarnya:
    1. Tuhan adalah ada semesta atau ada mutlak
    2. Alam semesta merupanan pengejawantahan tuhan
    3. Alam semesta dan manusia merupajan suatu kesatuan yang biasanya disebut Makrokosmos dan Mikrokosmos.
    Pemikiran filsafat bertitik tolak dari eksitensi manusia dan alam dunia sebagai wujud nyata dapat dianggap dengan panca indra. Filsafat jawa sepanjang masa berkesimpulan bahwa tuhan merupakan Sangkan Paranung Dumadi dan Manungsa:
    1. Awal berarti berasal dari tuhan
    2 akhir berarti kembali kepada tuhan
    B. Epistomologi
    Mempelajari proses untuk memperoleh pengetahuan (knowledge).
    Dalam filsafat jawa pada hakekatnya terdapat jalan dengan tahapan tahapan oengunaan cipta rasa karsa melalui tingkat kesadaran.
    1. Kesadaran panca inderawati (Ego consciousness)
    2. Kesadaran henjng : manunggal dalam cipta rasa karsa.
    3. Kesadaran pribadi (ingsun sukma sejati) manunggal aku pribadi (self consciousness)
    4. Kesadaran ilahi manunggal aku pribadi suksma kawekas.
    Pada tingkat mutakhir terjadi manunggal subjek objek sehingga diperoleh pengetahuan mutlak atau kawicaksanan kawruh sangkan paran dalam mencapai kesempurnaan. Ketiga kemampuan cipta rasa karsa ini dalam kehidupan sehari hari diwujudkan dalam kata dan karya ucapan dan perbuatan.
    C. Axiologi ( filsafat Nilai)
    1. Estetika keindahan
    Jaman jawa hindu : keindahan dianggap sebagai pengejawantahan dari yang mutlak (zoetmulder)
    Jaman Jawa islam : dalam kasusastraan suluk diperpadat seluruh 20 sifat dan 99 nama indah allah menjadi 4 sifat dimana keindahan dimasukkan:
    Agung :jalal
    Elok: jamal (indah)
    Wisesa: kahar (kuasa)
    Sempurna : kamal
    2. Etika: kesusilaan
    Dalam etika ini dipermasalahkan baik buruk yang mempengaruhi perilaku manusia dan juga berhubungan dengan tuhan. Dalam filsafat jawa eksistensi baik buruk tidak lepas dari mutmainah, amarah,Lawamah dan Supiah.