Activity

  • Nurul Budiana posted an update 8 years, 7 months ago

    FERDINAND MARCOS
    Ferdinand Marcos merupakan presiden Filipina ke-6. Ferdinand Marcos menjabat setelah mengalahkan lawannya Diasdado Macapagal dalam pemilihan umum Filipina tahun 1965. Dalam pemerintahannya Ferdinand Marcos memimpin selama 20 tahun, antara tahun 1965 hingga tahun 1986. Masa jabatan yang lama tersebut Marcos dapatkan dari kebijakan Undang-Undang Darurat Perang yang dibuatnya yaitu waktu jabatan presiden menjadi tanpa batas.
    Periode pertama pada 24 Januari, 1966 Presiden Marcos mencanangkan beberapa program, yaitu:
    1. Penguatan dalam bidang agrikultural, yaitu mencukupkan produksi beras dan pembedaan jenis tanaman panen.
    2. Pelaksanaan program pembaharuan negeri.
    3. Penggiatan pembangunan masyarakat yaitu dalam bidang sosial, ekonomi, dan dasar politik.
    Pada periode kedua dirasa keadaan negara makin tidak stabil akibat kebijaksanaan politik Marcos yang mengundang kontroversi sehingga menimbulkan keresahan dalam masyarakat, meningkatya kriminlitas serta melemahnya ekonomi menjadi dasar partai-partai oposisi semakin kuat dalam menyerang. Lalu Marcos menguatkan posisinya dengan Undang-Undang Darurat yang membuatnya mampu memenjarakan lawan politiknya.
    Permasalahan semakin larut, program yang dicanangkannya tidak berjalan lancar karena adanya korupsi dalam pemerintahannya. Puncak permasalahan Marcos terjadi ketika Beniqno Aquino salah seorang lawan politiknya bebas dari penjara di Amerika Serikat ditembak oleh penembak misterius ketika sampai bandara di Filipina.
    Kejadian tersebut mengundang reaksi dari pihak oposisi Marcos, karena penembakan tersebut disinyalir dilakukan oleh pihak Marcos. Sehingga terjadi demonstrasi besar-besaran di Filipina untuk menentang pemerintahan Ferdinand Marcos.
    Kemudian dilaksanakan pemilihan umum Filipina pada tahun 1986 yaitu Ferdinand Marcos melawan Maria Corazon Aquino. Setelah hasil pemilihan umum di umumkan diketahui pemenangnya adalah Marcos, namun pihak oposisi dan Gereja Katholik merasa curiga dengan kemenangan Marcos. Akhirnya kejdian tersebut memancing pihak militer yang semula mendukung Marcos lebih memilih menjadi oposisi karena kecurangan Marcos. Demonstrasi besar-besaran terus terjadi di Filipina, semua kalangan menghendaki Ferdinand Marcos untuk segera turun dari jabatannya.
    Akhirya Presiden Ferdinand Marcos turun dri jabatannya kemudian melarikan diri ke Hawai dengan tuduhan menggelapkan uang di Filipina.