Activity

  • arya djodipati posted an update 7 years, 7 months ago

    Judul buku : Makna Sengkalan sebagai Dinamika Kesadaran Historis, Kajian Filosofis Sejarah Keraton Jogjakarta
    Penulis : A. Daliman
    Penerbit : Ombak
    Tahun : 2012
    Jumlah halaman : xiv + 82

    Orang Jawa mempunyai kesadaran historis yang tinggi, hal ini dapat dilihat dari penggunaan Sengkalan untuk menandai Sengkalan itu sendiri berupa susunan kata yang menyiratkan angka tahun. Sengkalan dibedakan menjadi dua, yaitu : suryasengkala jika tahun yang dimaksud menggunakan perhitungan peredaran matahari, dan candrasengkala apabila tahun yang dimaksud menggunakan perhitungan peredaran bulan. Di dalam buku ini menjelaskan bahwa Sengkalan tidak hanya sekedar angka tahun, melainkan mengandung makna yang lebih dalam dari itu. Sengkalan juga menggambarkan situasi ketika peristiwa terjadi, konsep filosofis yang melatarbelakangi, dan harapan untuk masa yang akan datang. Banyak peristiwa penting di Keraton Yogyakarta yang ditandai dengan Sengkalan, banyak pula tanda-tanda perjuangan dibalik Sengkalan yang terdapat di Keraton Yogyakarta. Sengkalan tidak hanya mengungkap angka, tahun, tetapi juga ajaran filosofi jawa manunggaling kawula-gusti dan ajaran satriya-pinandhita. Sengkalan di Keraton Yogyakarta menggambarkan semangat heroisme, patriotisme, nasionalisme dan mengungkap kesatuan pemimpin dan rakyat dalam perjuangan, sesuai dengan ajaran satriya-pinandhita dan manunggaling kawula-gusti.
    Dalam buku ini juga menceritakan seluk beluk tebentuknya Kota Yogyakarta, Keraton Yogyakarta, serta turut ambil bagian dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Di balik tatanan bangunan Kota Yogyakarta yang bersinergi antara bangunan yang satu dengan yang lain adalah sosok Pangeran Mangkubumi sebgai arsitek dan disempurnakan oleh Sultan-sultan berikutnya.
    Kelebihan buku ini terletak dari cara penyampaian informasi yang begitu detail. sayangnya, buku ini kurang disertai foto sehingga mempersulit pemahaman si-pembaca dan akan membuat kesan yang monoton dan menyebabkan pembaca lebih cepat bosan.