Activity

  • siti meissyaroh posted an update 7 years, 6 months ago

    KURANGNYA PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PENJAS DI SEKOLAH DASAR
    Media pembelajaran adalah suatu alat yang membantu siswa supaya terjadi proses pembelajaran. Menurut Arsyad (2004: 7), media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik didalam maupun di luar kelas. Sedangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007, yang dimaksud media pembelajaran adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam pembelajaran. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman nyata, sehingga materi pembelajaran yang disampaikan dapat diserap dengan mudah dan lebih baik. Proses belajar mengajar sering ditandai dengan adanya unsur tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Metode dan media merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari unsur pembelajaran yang lain. Menurut Gagne dan Briggs dalam Sari (2008: 12), Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antar lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar yang mendukung materi pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
    Dalam pengajaran materi, kebanyakan guru tidak menggunakan media atau alat bantu. Padahal jika dikaji lebih mendalam, dengan menggunakan alat bantu informasi/pesan yang akan disampaikan akan lebih mudah ditangkap dan dicerna oleh siswa sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. Hal ini disinyalir karena tidak tersedianya alat bantu tersebut dan kurangnya kreativitas para guru. Tidak tersedianya media pembelajaran/alat bantu di sekolah menjadi salah satu faktor penyebab guru malas dan kurang kreatif dalam mengelola pembelajaran sehingga hanya bermodalkan pidato,menulis di papan tulis dan mendikte.
    Pembelajaran Pendidikan Jasmani berbeda dengan pembelajaran yang di kelas. Hal ini dikarenakan siswa harus mempelajari unsur gerak yang bermacam-macam dan saling berkaitan erat diantara unsur gerak yang satu dengan unsur gerak yang lain. Dari unsur gerak yang sederhana ke unsur gerak yang kompleks. Setelah siswa menguasai bagian-bagian gerakan dari suatu teknik latihan kemudian siswa tersebut akan mudah untuk melakukan latihan atau gerak keseluruhan yang sedang dipelajari. Oleh karena itu, pemanfaatan media pembelajaran Pendidikan Jasmani harus optimal. Hal ini merupakan salah satu faktor yang sangat mendukung dalam proses pembelajaran tersebut, misalnya: penggunaan media gambar, penggunaan media audio visual. Media pembelajaran tersebut akan sangat membantu siswa dalam kelancaran proses pembelajaran Pendidikan Jasmani. Namun pada kenyataannya sampai saat ini belum banyak guru pendidikan jasmani yang memanfaatkan media dalam membantu proses pembelajarannya. Masih banyak guru yang menggunakan cara lama dalam proses pembelajarannya. Seperti mencontohkan gerakan dalam guling depan. Hal tersebut kurang efektif dan efisien karena akan lama dalam proses pembelajarannya. Semisal ada murid yang belum paham guru akan melakukan pengulangan secara terus menerus. Berbeda jika guru memanfaatkan media seperti menggunakan video. Dengan melihat video siswa bisa melihat bagian demi bagian dalam gerakan guling depan sehingga siswa lebih paham dan siswa bisa langsung mencontohnya dan guru tinggal mengoreksi jika gerakan siswa kurang benar.
    Menurut penulis hal-hal yang perlu di lakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan seminar atau pelatihan-pelatihan tentang pemanfaatan media untuk mendukung pembelajaran pendidikan jasmani. Dengan melakukan seminar atau pelatihan guru bisa merubah pola pikirnya dan lebih bisa memanfaatkan media untuk menunjang pembelajaran pendidikan jasmani. Untuk sekolah yang masih minim peralatan seperti komputer, gambar-gambar dan peralatan yang mendukung lainnya kepala sekolah bisa mengajukan ke dinas untuk memberikan bantuan ke sekolah tersebut sehingga guru bisa lebih terbantu dengan alat-alat tersebut dalam pembelajarannya. Sementara untuk sekolah yang sudah memiliki peralatan guru harus lebih kreatif lagi dengan menggunakan peralatan tersebut sebagai pendukung dalam penyampaian materi pembelajaran agar materi bisa lebih cepat dan lebih mudah tersampaikan ke siswa.
    Berdasarkan pembahasan di atas penulis menyimpulkan bahwa dalam penyampaian materi ke siswa peran media pembelajaran sangatlah penting. Tak terkecuali dalam pendidikan jasmani, justru media pembelajaran sangatlah penting karena dalam penjas tidak hanya teori-teori tetapi juga praktek yang melibatkan gerakan-gerakan. Dengan penggunaan media pembelajaran penyampaian materi akan lebih efektif. Untuk mendukung hal tersebut guru juga dituntut harus lebih kreatif dalam memanfaatkan peralatan yang ada sehingga bisa digunakan sebagai media pembelajaran.

    Daftar Pustaka :

    Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. (2004). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers