Activity

  • yustina anantasari posted an update 7 years, 6 months ago

    Kembali Menengok Jauh Indonesia
    dari Film Tanah Surga Katanya
    Oleh: Yustina Anantasari

    Negara adalah kesatuan dimana ada peran pemerintah dan penduduk yang mempunyai hak dan kewajiban dalam kehidupan. Jika kita lihat dengan jauh apakah saudara kita yang berada diperbatasan mempunyai kehidupan yang sama dengan kita? Apakah mereka sudah merasakan bagaimana indahnya keadilan di negeri sendiri? Sebagian besar mereka sudah melaksanakan kewajiban mereka sebagai warga Negara Indonesia, mereka sudah berusaha mempertahankan wilayah dan identitasnya. Tetapi pemerintah harusnya memperhatikan kondisi warganya. Salahkah jika sebagian besar rakyat Indonesia pindah ke Negara lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang sulit dijawab. Kita harus mengetahui pula hak-hak yang seharusnya diberikan oleh Negara kepada warganya agar tidak terjadi kesenjangan sosial.

    Intinya negara tidak saja gagal menjamin kebutuhan dasar masyarakat, tapi juga lalai membangun identitas kolektif bernama bangsa di daerah perbatasan. Hidup di perbatasan Indonesia-Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Anak yang masih di bawah umur sudah harus mencari penghasilan untuk keluarganya. seorang guru yang ditempatkan di desa itu mendapatkan kenyataan sekolah yang tidak layak. Sebuah ruangan dibagi dua dengan sekat menjadi kelas tiga dan kelas empat SD. Yang paling menyedihkan bukan hanya bangunan yang lantai kayunya jebol, tetapi sebagain besar anak-anak belum tahu bagaimana dan apa Bendera Merah Putih. Dokter yang memngabdi di desa terpencil itu bingung, penduduk lebih mengenal “Ringgit” (mata uang Malaysia) dibanding Rupiah (uang rupiah dianggap palsu) disanapun anak-anak tidak tau bagaimana lagu kebangsaan indonesia, bahkan ini sangat sulit dimengerti apakah mereka dianggap warga Negara kita atau justru mereka yang tidak mau belajar lagu Indonesia raya ? Ternyata sekolah satu-satunya itu pernah vakum selama setahun karena tidak ada guru yang mau mengajar di perbatasan. manakah peran pemerintah yang mewajibkan anak belajar minimal 12 tahun jika fasilitas pendidikan sangat minim sekali. Disisni bukan hanya pemerintah saja yang harus disalahkan tetapi kita sebagai kaum intelektual seharusnya sadar akan rasa Nasionalisme bukan hanya mengejar materi tetapi kita harus bisa berjuang memeratakan fasilitas hidup yang layak bagi kaum perbatasan di Indonesia.
    Bukan hanya dalam pendidikan bahkan akses informasi, transportasi, kesehatan, dan tempat tinggal yang layakpun tidak digubris. Jika kita bandingkan dengan Kalimantan perbatasan dan serawak Malaysia, Di sana tidak ada listrik dan penerangan masih memakai obor tetapi di Serawak sudah ada listrik dan lampu. Di sana jalanan masih bebatuan tetapi di Serawak jalanan sudah beraspal. Di sana tidak ada toko yang berdagang tetapi di Serawak banyak toko yang menyediakan segala keperluan. Negara kita adalah sumber dari kekayaan alam banyak juga tenaga kerja tetapi ironisnya kekayaan itu malah dimanfaatkan Negara lain, apakah kita berhak protes akan masalah ini.
    Seharusnya pemerintah lebih memperhikan lagi kehidupan yang lebih yang yang warga negaranya setidaknya dalam hal pembangunan. Mereka berhak memiliki kehidupan yang layak. Jika mereka sudah merasa diakui oleh Negara sendiri tentunya Indonesia akan lebih makmur dan damai.