Activity

  • nurul azizaah posted an update 6 years, 7 months ago

    Identitas buku
    Judul
    Pipilih nyiar nu Leuwih
    Pengarang
    R. Tjandrapradja
    Penerbit
    Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah
    Tempat Terbit
    Jakarta
    Tahun Terbit
    1978
    Jumlah Halaman
    I-X dan 1-73 halaman
    Kelebihan Buku
    Ada ringkasannya
    Sampul menarik
    Kekurangan Buku
    Masih menggunakan kertas yg buram
    Editor kurang teliti, banyak kata yang salah
    Tidak ada gambar jadi tidak menarik
    Isi Buku
    Den Atma ( R Atmadimaja), anak R.H Anwar dari Kutamaya, bekerja sebagai magang pada wedana distrik Margawindu. Anak muda itu disayangi oleh majikannya, karena rajin, patuh, tekun, dan berperangai baik. Pekerjaan halus, maupun kasar, dilakukannya dengan memuaskan.
    Wedana Margawindu mempunyai anak angkat, seorang gadis remaja manis, Enden Juhro (Uho) namanya. Mengingat perangai dan tingkah laku magangnya, wedana nerniat mengawinkan Enden Uho dengan Den Atma. Karena takut kepada ayah angkatny. Enden Uho setuju dengan kehendak pamannya, tapi sebenar benarnya tidak. Ia merasa malu dan hina dikawinkan dengan seorang magang.
    Pada suatun hari, Enden Uho disuruh kekota belanja barang- barang keperluan perhelatan bersama si Emot. Di toko Bombay ia bertemu dengan jurutulis kota, R. Natasuanda, yang pandai bersolek dan pintar merayu perempuan.
    Karena dibujuk, lagipula disemangati oleh si Emot, Enden Uho sampai berani terang- terangan menarik kembali kesediaannya untuk dikawinkan dengan Den Atma. Tentu saja Wedana menjadi marah sekali dan mengusir anak kemenakannya. Enden Uho kemudian diam diam pulang ke rumah orangtuanya, R. Sastrayuda. Karena dihasut oleh anaknya, R.Sastrayuda mendatangi wedana dirumahnya dan terjadilah pertengkaran sengit antara kakak beradik. Tak lama kemudian jurutulis, R. Natasuanda melamar Enden Uho dan perkawinannya dilangsungkan dengan besar besaran dan dan dengan segala kemewahan.
    Dalam pada itu Den Atma menarik perhatian bupati, karena mendapat kabar dan laporan yang baik-baik tentang dirinya. Karena jurutulis kabupaten naik pangkat menjadi mantri polisi, maka Den Atma diangkat sebagai penggantinya. Di kabupaten pun Den Atma bekerja rajin, tekun, jujur, dan sangat memuaskan.
    Oleh mantri kabupaten, Den Atma diperkenalkan dengan Agan Emin, kerabat isteri bupati sendiri, Kedua belah pihak tenyata menaruh hati kepada satu sama lain, dan setujui pula oleh orang tua masing- masing, maka dengan restu bupati, Den Atma dan Agan Emin dinikahkan.
    Dalam pada rumah itu rumah tangga Enden Uho menjadi kacau, sebab suaminya, R. Natasuanda, suka berjudi dan bermain perempuan serta hidup royal. Selain terbenam dalam hutang, jurutulis kota itu diketahui telah menggelapkan pula uang negara sebanyak seribu enam ratus rupiah. Untuk mengganti kekurangan itu, mertuanya, R. Sastrayuda, terpaksa melelang harta kekayaannya sampai habis sama sekali. Karena hutang- hutangnya belum habis juga, R.Natasuanda, jurutulis yang dipecat itu akhirnya meloloskan diri, entah kemana. Setelah mendapat surat cerai dan karena putus asa, Enden Uho menjadi pelacur dan ditangkap polisi untuk dirawat di rumah sakit. Sebelum itu, Den Atma masih sempat bertemu dengan perempuan, yang dulu suka merendahkan dan menghinanya. Air tuba dibalas dengan air susu, sebab Den Atma yang tak tega melihat Enden Uho dalam keadaan sengsara, berkenan memberinya uang seringgit sebagai penghibur.