Activity

  • Rizka Dwi Astuti posted an update 6 years, 7 months ago

    U-Boot Waffe
    Pasukan Kapal Selam Jerman Perang Dunia II

    PEREKRUTAN
    Angkatan Laut Jerman bersikap sangat selektif ketika memilih orang untuk menjadi sukarewalan perang yang dijuluki “Freikorps Donitz” dikarenakan kemerosotan ekonomi yang terjadi tahu 1920 sampai awal 1930-an. Pelamar angkatn laut harus berusia 17-23 tahun dengan menyertakan riwayat pribadi dan riwayat kesehatan
    Seandaainya diterima, pelamar harus datang ke kantor pendaftarann distrik militer untuk menjalani pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat. Setelah itu para pendaftar akan memulai pelatihan. Setelah selesai pendidikan biasanya para pemuda akan menjalani enam bulan bekerja di dinas pekerja untuk mengerjakan proyek konstrusi.
    Bagi mereka yang ingin berkarir ke jabatan yang lebih tinggi harus memulai pelattihan sesuai dengan jabatan yang diinginkan dan harus menyetujui kontrak kerja sebelum memuali bertugas.
    Anggapan bahwa kesatuan U-Boot diisi oleh tenaga sukarelawan adalah salah. Dari 13.000 orang hanya 33 persen saja yang mengajukan menjadi tenaga sukarelawan. Jadi, gambaran bahwa U-Boot merupakan pasukan murni atas sukarelawan tidak sepenuhnya benar.

    PELATIHAN
    Tahun 1933 pelatihan U-Boot dimulai di Kriegsmarine dengan pendirian Unterseebootsabwehrschule (Sekolah Anti Kapal Selam) di Kiel. Ini merupakan nama samaran, nama dimaksudkan untuk menutupi bahwa itu merupakan sekolah pelatihan awak U-Boot yang mempelajari segala aspek tugas dikapal selam.
    Pada masa awal perang, para awak U-Boot mendapat pelatihan selama enam bulan penuh lebih lama dari pelatihan dasar angkatan laut. Namun masa pelatihan itu masih angka rata-rata. ada pun kejadian para awak ditugaskan di satu U-Boot tanpa pelatihan khusus, ada pun pelatihan tambahan bagi para awah pada masa akhir perang. Panjangnya pelatihan tergantungpada penilaian pelatih.
    Pelatihan Bintara
    Para calon bintara diseleksi setelah dua atau tiga tahun penugsan yang memuaskan dkesatuan. Selanjutnya merek akan menjalani sekolah kejuruan selama tiga sampai sepuluh bulan. Setelah selesai mereka harus melapor ke Marineschule di Friedrichsort, sekolah pelatihan bintara. Disana mereka akn menjalani pelatihan empat bidang utama yaitu, pelatihan teori dalam kelas, pelatihan infanteri, pelatihan masalah kelautan dan olah raga.
    Cabang pelatihan bintara angkatan laut dikembangkan pada 1935 dengan dibukanya Marineschule bintara kedua di Wesermunde. Sekolah bintara tujuan khusus didirikan di Plon.
    Pelatihan Perwira
    Program pelatihan standar bagi perwira dimulai dengan pelatihan dasar selama lima bulan. Setibanya di camp seleksi, mereka langsung menjalani ujian seleksi kebugaran fisik selama dua hari. Berikutnya pelatihan berlayar selama empat bulan. Perwira yang telah behasil menyelesaikan dua seleksi akan diterima secara resmi.
    Setelah menyelesaikan pelayaran perwira akan ditransfer ke akademi angkatan laut terkenal selama tujuh bulan. Setelah selesai pelatihan, perwira menjalani pelatihan senjata kemudian ditempatkan dikapal selam selama enam bulan. Perwira yang akan bertugas di U-Boot akan menjalani kursus pelatihan dua belas minggu.
    Tahap pelatihan khusus mengawali kapal yang telah selesai dibuat : Baubelehrung (pelatihan pengenalan), kapten dan awak senior dikirim ke galangan kapal untuk melihat tahap kontruksi agar benar-benar mengenal aspek kapal. Berlangsung selama tiga bulan.
    Unterseebootsabnahmekommando-UAK, kapal menjalani uji penerimaan, uji coba penyelaman, uji berlayar tanpa bunyi, serta pengujian mesin dan perlengkapan selama dua sampai tiga minggu.
    Technisce Ausbildungsgruppe fur Frontunterseeboote-Agrufront (Grup Pelatihan Teknis bagi U-Boot Garis Depan). Merupakan pelatihan yang paling berat. Pelatihan ditahap ini sudah sampai ke penyelaman perairan dalam. Dan kapten akan dilatih oleh seorang veteran bahwa kapal seakan akan rusak mesin di perairan dalam. Ini untuk menguji kapten dalam keadaan darurat. Bila dinilai telah lulus maka akan ditugaskan dibarisan depan.

    PENAMPILAN
    Tiga model pakaian khusus yang sering terlihat adalah pakaian pelindung berbahan kulit, celana panjang kulit berlapis wol, jaket kulit berlapis wol. Model pakaian penting lain ialah pakaian cuaca buruk resmi. Model pakaian seragam khusus U-Boot merupakan model pakaian yang tidak biasa.
    Ada model pakaian resmi yang dikeluarkan oleh angkata laut pada masa sebelum perang yaitu, jaket berkancing tunggal dengan kerah terbuka dan dua saku luar di pinggang dengan celana panjang berwarna coklat gelap. Seragam didaerah tropis yaitu jaket berkancing satu leher terbuka saku luar lipat didada dan pinggang. Rompi olah raga resmi, kemeja kotak-kotak, penutup kepala. Dan yang paling penting adalah jaket pelampung.

    KONDISI PENUGASAN
    Ada dua faktor utama yang yang penting dalam mempertimbangkan kondisi penugasan yaitu kondisi fisik tempat para awak saat bertugas serta gaji dan tunjangan. Persiapan pelayaran yang akan berlangsung sekitar 12 minggu meliputi perbekalan sampai 14 ton dan muatan penuh bahan bakar dan amunisi.
    Bagian dalam kapal U-Boot terkenal sangat lembab, sehingga bahan makanan cepat membusuk. Sedangkan ruang untuk tidur sangat tidak mencukupi.hanya komando yang memiliki ruang bertirai selebihnya para awak tidur ditempat tidur kecil, tempat tidur gantung dan yang kurang beruntung tidur di lantai beralas.
    Disiplin formal dalam kapal selam cenderung lebih longgar. Para awak kapal diperbolehkan memakai pakaian apa saja yang menurutnya nyaman. Izin ini berlaku apabila para awak efisien, efektif dan dapat diandalkan dalam bertugas. Kondisi pekerja yang sangat tidak nyaman dialami mereka yang berada diruang mesin deasel utama, karena bunyi mesin yang sangat kencang.
    Dapur yang digunakan untuk mempersiapkan makanan bagi 50 orang lebih itu hanya disediakan dua tungku kompor listrik dan tempat pencucian. Untuk sisa makanan harus disimpan didalam kapal, begitu pula dengan bahan makanan yang membusuk. Karena kapal tidak bisa sewaktu waktu naik ke permukaan.
    Yang berperan penting untuk menjaga semangat dan memotivasi anggota adalah gaji. Gaji pokok seorang awak hampir sama dengan orang berpangkat sama diangkatan lain, yang membedakan hanyalah tunjangannya. Total tunjangan yang diterima dapat dua kali lipat dari gaji pokok.
    Ketika sedang tidak tempur, musuh terbesar para awak ialah bosan. Hiburan yang dilakukan ialah membaca buku atau mendengarkan rekaman lagu. Sang komando sering kali membuat permainan dan hadiahnya yaitu sang komando menggantikan tugas para awak yang menang.

    KEPERCAYAAN DAN RASA MEMILIKI
    Ada banyak faktor ketika membahas rasa memiliki dan kepercayaan yang merasuki kesatuan U-Boot. Rasa memiliki gampang untuk dipahami dan persahabatan yang kuat serta semngat tinggi yang bertahan di U-Boot. Para anggota U-Boot Waffe sangat mengormati komandan mereka, Admiral Karl Donitz. Para awak memanggilnya “Der Lowe” (sang singa) sebagai balasan ia memanggil mereka “Graue Wolfe” (serigala abu abu). Itulah kedekatan para awak kapal U-Boot.
    Tidak terhitung cerita mengenai awak U-Boot yang dilindungi oleh atasannya ketika bermasalah dengan pihak berwajib. Donitz mengeluarkan ketentuan bahwa prajurit garis depan boleh mengeluarkan unek unek dengan cara tidak berbaaya. Namun tetap ada batasan tindakan indisipliner.
    Rasa menjadi bagian tim elite kecil secara aktif dipupuk oleh kebanyakan komandan yang baik. Pada Mei 1944 ada penghargaan yang diajukan Donitz untuk menghargai keberanian dan komitmen para awak U-Boot, yaitu U-Boots Frontspange (lencana utama U-Boot). Lencana yang terbuat dari perunggu ini diberikan tidak tergantung pada kriteria apapun, namun ada beberapa faktor yang diperhatikan seperti lamanya masa tugas, jumlah misi yang telah dilakukan, tindakan yang pantas dihargai, serta keberanian pribadi spesifik yang pernah dilakukan.
    Para komandan yang sangat berhasil biasanya menyadari bahwa penghargaan yang dianugerahkan kepada mereka dikenakan atas nama seluruh awak, karena setiap komandan U-Boot yang baik sadar bahwa para awak kapal harus bekerja sebagai tim dan semua orang berhak medapatbagian dalam penghargaan.
    Menginjak hari-hari terakhir perang, para awak U-Boot pasti telah menyadari bahwa kekalahan militer tidak terhindarkan. Banyak yang merasa bahwa saat mereka berlayar itu mungkin merupakan pelayaran yang terakhir. Faktor terpenting untuk mempertahankan semangat itu adalah kebanggaan yang telah mereka raih selaku awak U-Boot , perasaan kesetiaan, dan kesadaran bahwa mereka telah bertempur secara besih dan terhormat.

    AKSI PERTEMPURAN
    Ketika kapal U-Boot mulai meninggalkan pelabuhan, biasanya akan dikawal oleh kapal pengawal. Satu U-Boot Tipe VII akan berisikan awak komandan, perwira pertama, perwira kedua, perwira teknik, perwira jaga ketiga, perwira jaga keempat. Sisa awaknya ialah pembantu letnan satu, pembantu letnan dua, sersan kepala, sersan, kopral satu, kopral dua, sersan kepala, kopral satu, kopral dua, pembantu letnan dua, sersan mayor, kopral satu, kopral dua, pembantu letnan dua, sersan, kopral satu, kopral dua, sersan.
    Ketika berada dilaut, para awak akan bertugas dengan rotasi delapan jam tugas utama, 8 jam tidur dan delapan jam untuk kegiatan lainnya. Tugas jaga anjungan berlangsung selama 4 jam. Awak kamar mesin bekerja dengan giliran yang berbeda, enam jam tugas dan enam jam bebas tugas. Dan tidak mendapatkan tugas jaga anjungan. Tugas koki bukanlah tugas yang paling mudah, meskipun tidak mendapatkan tugas jaga tetapi para koki harus menyiapkan dan memastikan makanan para awak dengan cukup.
    Ketika bersiap menyerang musuh tanda “siap siaga” diteriakkan. Bila kapan berada dalam kondisi sangat berbahaya teriakan “alaaaarm” diteriakkan. Begitu sampai dikedalaman yang dibutuhkan kapal akan berubah posisi. Setelah menemukan kemungkinan target, sang komandan akan membawa kapal sampai kedalaman periskop dan menggunakan periskop navigasi untuk memeriksa keamanan untuk naik ke permukaan.
    Bila serangan dipermukaan terlalu bahaya, kapal akan dibawa ke kedalaman periskop dan serangan bawah air direncanakan. Sementara diruang radio, petugas sinyal terus berjaga. Juga operator detektor yang berjaga mendengarkan baling baling yang merupakan tanda kehadiran kapal pengawal musuh. Bila terdeteksi maka kapal akan berbelok dan menyelam lebih dalam untuk menghindari salvo bom laut. Keahlian komandan U-Boot menjadi hal yang sangat penting.

    MUSEUM
    Sumber informasi terpenting mengenai U-Boot Waffe adalah U-Boot Archiv (pusat arsip U-Boot) yang didirikan oleh Horst Bredow. Pusat arsi ini menyimpan barang kenangan para tokoh U-Boot sejak Perang Dunia I. Museum ini terletak di Bahnhofstrasse 57, 27478 Cuxhaven-Altenbruch, Jerman.
    Di Laboe, U-Boot Tipe VII U-995 telah dikeluarkan dan ditempatkan di pantai dekat tugu peringatan Angkatan Lauut Jerman dan telah dibuka untuk umum. U-995 sebelumnya diambil alih ileh Angkatan Laut Norwegia kemudian dikembalikan ke Jerman dan diterima sebagai monumen peringatan oleh Asosiasi Angkatan Laut Jerman (Deutsche Marinebund).
    Di Bremerhaven, U-Boot Tipe XXI Willhelm Bauer (U-2540) juga dibuka untuk umum di museum Maritim, Jerman. Reruntuhan U-534 juga dipertunjukkan untuk umum, yang diangkat dari perairan Denmark pada 1993 dan dipamerkan di Birkenhead, Merseyside, Inggris meski pun tidak bisa dimasuki. Satu lagi, U-Boot Tipe VII , U-505 dipajang di Museum of Science and Industry di Chicago.

    KOLEKSI
    Banyak barang kenangan Reich ketiga yang berhubungan dengan U-Boot yang diproduksi ulang, bahkan ada yang berkualitas tinggi sehingga mengecoh para kolektor. Yang sering ada tiruannya yaitu lencana utama U-Boot. Juga penutup kepala Kriegsmarine. Barang yang paling dicari kolektor yaitu lencana tradisional yang ada disisi topi.
    Replika set pakaian abu-abu U-Boot telah diproduksi untuk penggunaan film. Dalam bidang medali dan penghargaan para pemalsu sudah mahir, lencana utama U-Boot juga banyak direproduksi sedangkan yang asli merupakan hasil cetak pres dan dilapisi perunggu atau perak tipis.