Activity

  • Pillar posted an update 6 years, 7 months ago

    Kunci Sukses yang Tak Pernah Gagal (Anton Irianto)
    Persepsi seseorang mengenai kebahagiaan ikut mempengaruhi bagaimana seseorang berupaya mendapatkannya. Bila seseorang berpendapat bahwa hidup di dunia ini hanyalah untuk menderita sebagai penebusan kehidupan di masa lalu, atau penebus untuk mendapatkan kebahagiaan di masa yang akan dating, orang seperti ini cenderung apatis, menerima penderitaan sebagai takdir, dan tak pernah benar-benar berusaha untuk berbahagia. Bila seseorang berpendapat bahwa kebahagiaan hanya bias diperoleh bila memiliki banyak harta kekayaan, orang seperti ini akan bekerja keras mengutamakan kepemilikan atas harga kekayaan, hidup tak seimbang, dan bila benar-benar menjadi kaya, mungkin hidupnya akan hampa. Mencintai Bila hati penuh rasa cinta, kita menjadi antusias, bergairah, berpikir positif, dan penuh rasa maaf (pengampunan). Dengan semua itu, tidak aka nada perasaan-perasaan yang menghalangi tumbuhnya kebahagiaan seperti: rasa permusuhan, benci, iri hati, dendam, kecemasan, kekhawatiran atau ketakutan. Melayani Bila merasa diri tidak berguna dan tidak berharga, kita merasa jauh dari kebahagiaan. Bila kita melayani orang lain, karena pelayanan yang kita berikan, kita sadar bahwa diri ini masih berguna,berharga, dan pada gilirannya kita pun bahagia. Rasa Syukur Kita akan benar-benar memiliki hati yang penuh syukur, apabila kita yakin pada dua hal, yaitu yakin bahwa Tuhan Maha Besar, dan yakin bahwa Tuhan Maha Baik. Anda perlu bekerja keras, mengejar cita-cita, namun hanya berorientasi pada cita-cita (tujuan), bukan pada hasil, karena yakin “Manusi berusaha Tuhan yang menentukan”. Dengan demikian Anda bisa menerima apa pun hasil perjuangan dengan penuh rasa syukur.
    Kendati demikian, karena kita tidak tahu persis apa itu “ketentuan Tuhan” dengan keterbukaan terhadap hasil akhir itu, kita perlu ngotot untuk mengejar cita-cita kita, dan berani membayar harga yang harus dibayar. Dengancara ini, tidak tercapainya hasil akhir tidak serta membenarkan kesimpulan bahwa Tuhan tidak menghendaki. Kita perlu persisten dan ngotot mengejarnya, karena jangan-jangan tidak tercapainya hasil akhir itu disebabkan oleh kesalahan atau kekurangan kita sendiri. Hidup Seimbang Manusia ini terdiri dari empat aspek yang saling berhubungan:  Fisik  Mental  Emosi  Rohani Untuk dapat hidup bahagia keempat aspek ini harus berfungsi dengan baik dan tumbuh secara seimbang,  Secara fisik, tumbuh makin sehat dan kuat.  Secara mental, tumbuh makin banyak pengetahuan dan keterampilan.  Secara emosi, tumbuh mkun stabil dan terkendali  Secara rohani, tumbuh semakin dekat pada Tuhan, bebas dari ketakutan, kecemasan, kekhawatiran; dan secara batin menjadi lebih tenteram. Sayangnya dalam masyarakat kita aspek emosi kurang mendapat perhatian, sementara untuk tiga aspek lainnya dengan mudah kita temukan sarana-sarana untuk mengembangkannya. Untuk pengembangan aspek fisik, kita menemukan banyak tempat kebugaran, dan tempat- tempat olahraga lainnya. Untuk mengembangkan aspek mental, kita punya banyak sekolah, universitas, kursus-kursus, buku-buku. Sedangkan untuk mengembangkan aspek rohani, kita punya banyak rumah ibadah, buku-buku rohani, dan sebagainya.